MODUL TEKS ANEKDOT
Materi 3
Teks Anekdot
Pengertian atau definisi dari teks anekdot adalah cerita lucu yang berisi mengandung unsur kritikan. Kritikan itu biasanya ditujukan kepada seseorang, pemerintah dan layanan publik. unsur yang dikritik bisa dari segi sosial, ekonomi, budaya, agama dan pendidikan.
Makna dalam teks anekdot:
Teks anekdot memiliki makna tersiarat dan tersurat. Makna tersurat yaitu makna yang dapat ditemukan, karena ada wujud fisiknya, wujud fisiknya berupa kalimat. Makna tersirat yaitu makna yang ditemukan dengan harus membaca teks secara keseluruhan terlebih dahulu, baru bisa menyimpulkan makna teks tersebut.
Contoh 1
Siang tadi, terjadi pertemuan antara pasien di rumah sakit.
Argus : Pak sakit apa?
Bernad : Sakit hati pak.
Agus : Sakit hati??? “sedikit bingung..”
Bernad : iya betul pak, lah kenapa?
Argus : Sakit hati kok ke klinik Mata? “dengan perasaan heran…”
Bernad : Lah saya memang sakit mata pak, hanya saja saya sakit hati.
Argus : Jadi bapak sakit mata atau sakit hati?
Bernad : Sakit hatinya kenapa Pasien BPJS selalu mendapatkan pelayanan kurang
maksimal.
Argus : Oalahhh… maksudnya itu toh pak. “Terseyum heran..”
Contoh 2.
Percakapan ketua Rt di pos ronda
Ketua RT : Pak, kenapa yang ronda hanya dua orang?
Nasgul : Tiap hari memang begitu Pak.
Ketua RT : Begitu,bagaimana?
Nasgul : Ya, yang ronda orang-orang itu saja.
Ketua RT : Ronda atau main catur, kok hanya dua orang saja?
Nasgul : Ya, main catur, sekaligus ronda.
Ketua RT : Ya sudahlah saya tinggal dahulu, besok saya tegur yang tidak ikut ronda.
Nasgul : “Nahhhh.. Begitu dong pak”. (Sembari tertawa hehehe)
Kesimpulan dari contoh 2 :
Percakapan antara Pak RT dan Nasguk di malam hari, adalah menyindir warga yang sebenarnya mendapatkan giliran untuk ronda namun tidak hadir, yang hadir hanya dua orang saja. Dua orang itu diibaratkan seperti orang yang sedang bermain catur.
Materi 2
Struktur Teks Anekdot
Struktur dalam teks anekdot merupakan komponen yang paling peting. Hal ini sebagai tolak ukur untuk menilai apakah itu dapat disebut sebagai teks anekdot yang baik. Ada lima struktur pembangun dalam Teks Anekdot.
a. Abstraksi
Abstraksi merupakan pengantar terjadinya cerita, biasanya berisi gambaran peristiwa.
b. Orientasi
Merupakan pengenalan masalah, ditandai dengan munculnya masalah pada teks anekdot.
c. Krisis
Merupakan bagian vital dari teks anekdot dimana, masalah yang muncul menjadi hal yang lucu atau konyol.
d. Reaksi
Merupakan tahap penyelesaian cerita, dimana masing-masing pengarang cerita memiliki gaya penyelesaian yang berbeda-beda.
e. Koda
Koda merupakan ekspresi terhadap jalan penyelesaian cerita, ekspresi itu seperti: kaget, bingung, heran, terkejut, senang dan lain sebagainya.
Teks anekdot juga memiliki kaidah-kaidah dalam penyusunannya, berikut adalah kaidah atau ciri kebahasaan teks anekdot.
1. Menggunakan waktu lampau
Penggunaan waktu lampau, seperti: kemarin, sejak dulu, suatu hari dan dahulu.
2. Menggunakan pernyataan retorik
Retorik merupakan pernyataan yang tidak membutuhkan jawaban, dalam konteks sebenarnya penanya tahu apa yang hendak ditanyakan. Contoh pernyataan retorik:
Menangiskah ia?
Apakah kamu sedang sakit?
Bukannya kamu sudah makan?
Ini mata pelajaran apa?
3. Menggunakan konjungsi
Konjungsi adalah kata hubung yang menghubngkan kalimat. Contoh kata hubung: dan, atau, selain itu, ketika, dengan.
Contoh kalimat:
Terpesona ia dengan paras cantiknya
Pandangannya merabun ketika mantan istrnya muncul di panggung kehormatan
4. Menggunakan kalimat perintah
Kalimat perintah biasanya dijumpai dengan penggunaan tanda seru. Contoh kalimat
Dengarkan itu!
Cepat, kerjakan!
Tugasnya dikumpulkan hari ini juga!