MENDALAMI PUISI
A.
Mengidentifikasi Komponen Penting dalam Puisi
1. Menentukan suasana dalam puisi yang terdapat dalam
sebuah antologi puisi.
2. Menemukan tema puisi yang terdapat dalam sebuah
antologi puisi.
3. Menentukan makna puisi yang terdapat dalam sebuah
antologi puisi.
Kalian tentu sudah tidak
asing lagi mendengar karya sastra yang diberi nama “Puisi” bukan? Ya. Puisi
adalah salah satu materi yang harus dipelajari ketika kalian duduk di kelas X.
Walaupun sebelumnya kalian sudah mempelajari di bangku SMP, tapi ternyata
indikator yang kita dalami berbeda dengan puisi yang dipelajari waktu SMP.
Puisi adalah salah satu
bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan dalam bahasa yang
indah dan sifatnya yang imajinatif. Bahkan puisi juga dianggap sebagai rangkaian
kata-kata yang menggambarkan perasaan penulis (penyairnya). Pesan yang ingin
disampaikan oleh penyair dirangkai dengan kata-kata yang indah, yang berbeda dengan
bahasa sehari-hari, bahkan juga berbeda dengan bahasa karya sastra lainnya drama
atau prosa.
Makna puisi menjadi hal
yang penting bagi pembaca. Seindah apa pun rangkaian katakata yang dibuat oleh
seseorang, ketika tidak ada makna atau pesan yang disampaikan di dalamnya. Pada
pembelajaran kali ini siswa diajak memahami hal-hal penting terkait pesan yang
ingin disampaikan penyair terutama berkaitan dengan suasana, tema, dan makna
puisi.
Untuk lebih jelasnya mari kita baca dan dalami puisi
karya Sapardi Djoko Damono.
Aku
Ingin
Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Sumber:
Hujan Bulan Juni, Kumpulan Puisi karya
Sapardi Djoko Damono, 2001)
1. Suasana, Tema dan Makna yang terkandung pada puisi karya Sapardi
Djoko Damono
Puisi di atas merupakan ungkapan cinta seseorang kepada kekasihnya.
Dapatkah kamu merasakan bagaimana perasaan seseorang istri ketika suaminya
menyatakan kerelaannya untuk berkorban, seperti pengorbanan kayu kepada api?
Siswa diajak membayangkan bagaimana perasaan seseorang istri ketika suaminya
menyatakan kesediaannya berkorban seperti pengorbanan awan yang musnah demi
menjadi hujan? Benar. Siapa pun perempuan yang menjadi istri lelaki itu akan
meraakan perasaan yang romantis, merasa disayangi, dan terlindungi. Perasaanmu
yang terasa setelah membaca puisi di atas itulah yang dinamakan suasana.
Tema yang diangkat adalah tentang percintaan sepasang
kekasih. Pembuktian cintanya digambar dengan analogi-analogi sederhana namun
cukup menyentuh hati. Mengkomparasikan objek hidup kepada kepada objek mati.
Makna yang terkandung dalam puisi tersebut adalah bahwa cinta itu
perlu diisyaratkan dan diekspresikan.
|
1.
Bacalah puisi Kangen karya W.S
Rendra dengan penuh penghayatan.
2.
Larik mana dalam puisi tersebut yang membuat perasaan kalian tersentuh.
3.
Jelaskan dan Tuliskan suasana yang ada pada puisi tersebut!
4.
Tentukan tema puisi tersebut!
5.
Carilah makna dari puisi tersebut.
Berikut
adalah puisi Kangen karya W.S
Rendra.
KANGEN
Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
Kau tak akan mengerti segala lukaku
karna cinta telah sembunyikan pisaunya.
karna cinta telah sembunyikan pisaunya.
Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.
Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi
Apabila aku dalam kangen dan sepi
Itulah berarti
aku tungku tanpa api.
aku tungku tanpa api.
Kau takakan mengerti bagaimana kesepianku
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
Kau takakan mengerti segala lukaku
karna cinta telah sembunyikan pisaunya.
karna cinta telah sembunyikan pisaunya.
Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.
Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi
Apabila aku dalam kangen dan sepi
Itulah berarti
Aku tungku tanpa api.
W.S Renda
|
1.
Bacalah puisi Doa karya Chairil
Anwar dengan penuh penghayatan.
2.
Larik mana dalam puisi tersebut yang membuat perasaan kalian tersentuh.
3.
Jelaskan dan Tuliskan suasana yang ada pada puisi tersebut!
4.
Tentukan tema puisi tersebut!
5.
Carilah makna dari puisi tersebut.
Doa
Karya:
Chairil Anwar
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
CayaMu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
2. Membacakan Puisi dengan Memerhatikan Vokal, Ekspresi,
dan Intonasi yang Baik
Seorang pembaca puisi yang hebat mampu menjiwai puisi yang
dibacakan dengan baik. Dampaknya, pendengar akan dapat merasakan suasana puisi
tersebut serta mampu menangkap makna puisi yang disampaikan penyairnya. Hal itu
akan tercapai ketika pembaca puisi tidak hanya mengandalkan permainan vokal
tetapi juga memerhatikan ekspresi, intonasi, dan gerakan tubuhnya saat membaca
puisi. Ada beberapa hal yang harus dipahami ketika akan membacakan puisi, yaitu
dengan mengetahui cara membacanya. Berikut adalah cara-caranya.
1. Rima dan irama, artinya dalam membaca puisi tidak terlalu cepat
ataupun terlalu
lambat. Membaca puisi berbeda dengan membaca sebuah teks biasa
karena puisi
terikat oleh rima dan irama sehingga dalam membaca puisi tidak
terlalu cepat
ataupun juga terlalu lambat.
2. Artikulasi atau kejelasan suara, artinya suara kita dalam
membaca puisi harus jelas,
misalnya saja dalam mengucapkan huruf-huruf vokal /a/, /i/, /u/,
/e/, /o/, /ai/, /au/.
3.
Ekspresi mimik wajah, artinya ekspresi wajah kita harus bisa disesuaikan dengan
isi
puisi. Ketika puisi yang kita bacakan adalah puisi sedih, maka ekspresi mimic
wajah kitapun harus bisa menggambarkan isi puisi sedih tersebut.
4.
Mengatur pernapasan, artinya pernapasan harus diatur jangan tergesa-gesa.
5.
Sehingga tidak akan mengganggu ketika membaca puisi. Penampilan, artinya
kepribadian
atau sikap kita saat di panggung, usahakan terkesan tenang, tak
gelisah, tak gugup, berwibawa, dan meyakinkan (tidak demam
panggung).
Selain hal-hal di atas, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan ketika akan membacakan puisi yaitu sebagai beikut.
1. Vokal
Suara yang dihasilkan harus benar. Salah satu unsur
dalam vokal ialah artikulasi (kejelasan pengucapan). Kejelasan artikulasi dalam
mendemonstrasikan puisi sangat dibutuhkan. Bunyi vokal seperti /a/, /i/, /u/,
/e/, /o/, /ai/, /au/, dan sebagainya harus jelas terdengar, demikian pula
dengan bunyi-bunyi konsonan.
2. Ekspresi
Ekspresi ialah pengungkapan atau proses menyatakan
(yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, dan perasaan). Ekspresi mimik
atau perubahan raut muka harus ada, namun haruslah proporsional sesuai dengan
kebutuhan menampilkan gagasan puisi secara tepat.
3. Intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)
Intonasi ialah ketepatan penyajian dalam menentukan
keras-lemahnya pengucapan suatu kata. Intonasi terbagi menjadi dua yaitu
tekanan dinamik (tekanan pada kata-kata yang dianggap penting) dan teknanan
tempo (cepat lambat pengucapan suku kata atau kata). Dalam mendemonstrasikan
puisi, kita dapat menggunakan teknik-teknik sebagai berikut.
1. Membaca dalam hati puisi tersebut berulang-ulang.
2. Memberikan ciri pada bagian-bagian tertentu,
misalnya tanda jeda. Jeda
pendek dengan tanda (/) dan jeda panjang dengan tanda
(//). Penjedaan panjang diberikan pada frasa, sedangkan penjedaan panjang
diberikan pada akhir klausa atau kalimat.
3. Memahami suasana, tema, dan makna puisinya.
4. Menghayati suasana, tema, dan makna puisi untuk
mengekspresikan puisi
yang kita baca.
|
Tugas 2.1
1. Carilah Puisi terbaik menurut
versi kamu (Boleh mencari di Internet)
2. Kemudian mulailah latihan untuk
membaca puisi tersebut beberapa kali
3. Rekam Pembacaan puisi tersebut
dengan format Video (MP4, dll)
4. Diusahakan merekam di tempat yang
jauh dari kerumunan, agar kualitas suara dan video mendapat hasil yang maksimal
5. Kemudian KIRIM video pembacaan puisi kalian via e-mail. Dengan alamat yang dituju adalah (Luthfi270@gmail.com)
6. Bapak sudah mengantongi nama-nama siswa dari setiap kelas yang tidak mengumpulkan tugas, siap-siap saja nilai raport kalian bapak kosongi.
7. Bapak beri apresiasi yang tinggi
untuk yang melaksanakan tugas bapak
8. Tugas dikumpulkan paling lambat 5 hari lagi, JUMAT 25 April 2020 pukul 24.00
9. Jika ukuran video terlalu besar, boleh menggunakan rekaman suara saja.
8. Tugas dikumpulkan paling lambat 5 hari lagi, JUMAT 25 April 2020 pukul 24.00
9. Jika ukuran video terlalu besar, boleh menggunakan rekaman suara saja.
3. Menulis Puisi untuk Mengungkapkan
Perasaan terhadap Sesuatu
Salah satu sumber ide
untuk menulis puisi yang paling mudah didapatkan adalah berdasarkan pengalaman
pribadi. Pengalaman adalah segala sesuatu yang pernah dibaca, didengar,
dilihat, dirasakan, dan dialami. Misalnya, ketika muncul ide atau gagasan yang
kuat berupa hubungan antara penyair dan tuhan, maka puisinya akan bertema
ketuhanan. Begitu pula ketika muncul ide atau gagasan yang berkaitan dengan persoalan
sosial, puisinya akan bertema kritik sosial.
Berikut ini adalah
contoh puisi yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penyairnya.
Dalam
Diriku
Karya
Sapardi Djoko Damono
dalam dirimu mengalir
sungai panjang
darah namanya
dalam diriku menggenang
telaga darah
sukma namanya
dalam diriku meriak
gelombang suara
hidup namanya
dan karena hidup itu indah
aku menangis sepuas-puasnya.
Puisi di atas bukan merupakan puisi yang ditulis
berdasarkan pengalaman batin penyairnya, bukan merupakan reaksi penyair
terhadap peristiwa yang terjadi disekitarnya. Sapardi ingin mengungkapkan
perasaannya, pemahamannya tentang hakikat dirinya serta bagaimana dia menjalani
kehidupannya.
Tuhan Begitu Dekat
Karya: Abdul Hadi W.M.
Tuhan
Kita begitu dekat
Sebagai api dengan panas
Aku panas dalam apimu
Tuhan
Kita begitu dekat
Seperti kain dengan kapas
Aku kapas dalam kainmu
Tuhan
Kita begitu dekat
Seperti angin dan arahnya
Kita begitu dekat
Dalam gelap
Kini aku nyala
Pada lampu padamu
(Sumber: Antologi Puisi Tergantung pada Angin, 1977).
Pada puisi di atas, penyair
Abdul Hadi ingin berbagi pengalaman religiusnya dengan pembaca. Pada suatu
saat, ia begitu dekat dengan Tuhan. Pada saat yang lain, ia merasa tidak
berarti di hadapan Tuhan, seperti nyala lampu ketika padam, musnah, hilang, ke
dalam yang Mahagaib. Apabila dicermati pada proses kreatifnya, puisi tersebut
termasuk ke dalam puisi ekspresionis.
|
1.
Ciptakanlah satu puisi terbaik hasil karya sendiri
2. Puisi
yang dibuat berdasarkan Suasana, Perasaan dan Pengalaman Pribadi kalian.
3. Kemudian
tuliskan Puisi yang kamu buat di Kertas FOLIO BERGARIS, diberi identitas
berupa; Nama, Kelas, No absen, dan Judul Puisi.
4.
Didokumentasikan (DIFOTO) kemudian
dikumpulkan secara kolektif atau individu via pesan whatsaap.
Terima kasih sudah menyempatkan untuk
membaca.
Himbauan dari bapak agar kalian tetap
di rumah saja, ayo secara bersama-sama mencegah penyebaran virus corona dengan
membiasakan menjaga kebersihan, mulai dari cuci tangan yang baik dan benar,
mandi 2x sehari, makan makanan yang bernutrisi sesuai angka kecukupan gizi.
Untuk sementara waktu hindari kontak fisik yang tidak perlu, ingat pembatasan
sosial juga ya, artinya kalian urungkan niat untuk berpergian apabila itu tidak
mendesak sekali. Kalaupun pergi gunakanlah masker SNI, atau double layer dan
membiasakan cuci tangan setelah melakukan segala sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar