MELESTARIKAN NILAI KEARIFAN LOKAL MELALUI CERITA RAKYAT
Pernahkah kalian membaca cerita rakyat? Kalau pernah coba sebutkan cerita rakyat seperti apa yang sudah kalian baca. Baik, sesuai it a pembahasan hari ini, bapak akan mecoba unuk mengenalkan kembali cerita hikayat yang mungkin sudah kalian pelajari juga di bangku SMP.
Sebelum itu fokus kita belajar cerita hikayat adalah:
1. Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat baik lisan maupun tulis
2. Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen
3. Menceritakan kembali isi cerita rakyat lewat lisan maupun tulisan
Untuk lebih jelasnya mari kita baca dan cermati contoh cerita hikayat di bawah ini:
HIKAYAT PUTRI KEMUNING
Alkisah, hiduplah seorang raja yang terkenal adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai sepuluh orang putri yang cantik. Anak-anak raja mempunyai nama berdasarkan warna, yang sulung bernama Putri Jambon, kemudian Putri Jingga, Nila, Hijau, Ungu, Kelabu, Biru, Oranye, Merah Merona, dan yang terakhir bernama Putri Kuning. Sayangnya, kebahagian itu kurang lengkap karena istrinya meninggal saat melahirkan si bungsu. Karena sibuk mengurusi kerajaan, raja menjadi jarang bertemu dengan anak-anaknya. Kesepuluh putrinya itu hanya dirawat oleh inang pengasuh dan mereka tumbuh menjadi anak-anak yang sangat manja dan selalu bertengkar. Dari anak-anak itu, hanya si bungsu yang tidak pernah terlibat pertengkaran kakak-kakaknya dan lebih senang bermain sendirian. Pada suatu hari, raja hendak bepergian. “Ayah akan pergi sebentar lagi, apakah kalian menginginkan sesuatu?” tanya sang raja. Kesembilan anak-anaknya mulai menyebutkan barang-barang mahal, seperti perhiasan atau kain sutra.
Namun berbeda dengan saudara-saudaranya, Putri Kuning pun menjawab, “Aku tak ingin apa-apa. Aku hanya ingin ayah kembali dengan selamat.” Raja pun tersenyum mendengar penuturan putri bungsunya itu. Selama sang raja pergi, kelakuan kesembilan putrinya semakin menjadi-jadi. Mereka kerjanya hanya bersenang-senang dan menyuruh para pelayan dengan seenaknya. Sementara itu, Putri Kuning merasa sedih saat melihat taman tempat kesayangan ayahnya kotor karena para pelayan sibuk mengurus kakak-kakaknya.
Dia lalu membersihkan taman itu sendiri. Melihat hal tersebut, kakak-kakaknya bukannya membantu, tapi malah mengejeknya seorang pelayan baru. Bahkan, mereka tidak segan untuk melempar sampah ke taman itu sehingga Kuning harus membersihkannya lagi.
Keesokan harinya, sang raja pulang dan memberikan hadiah untuk putri-putrinya. Meski tidak meminta apapun, Putri Kuning tetap mendapatkan hadiah, yaitu berupa kalung berwarna hijau yang sangat cantik. Melihat hal tersebut Putri Hijau merasa iri, dia kemudian menghasut saudaranya yang lain dan mengatakan bahwa Kuning mencurinya dari saku sang ayah. Mereka berniat memberi pelajaran kepada Putri Kuning dengan merampas kalung itu. Saat merebutnya dengan paksa, mereka tidak sengaja memukul kepalanya dan menyebabkan si bungsu itu meninggal. Karena panik, mereka kemudian menguburkannya di taman dan tidak ada satu pun yang buka mulut mengenai kejadian ini. Berbulan-bulan Raja mencari putri bungsunya, tapi tidak ketemu. Hingga pada suatu hari dia tas pusara Putri Kuning tumbuh sebuah tanaman berwarna kuning dan baunya harum. Raja merawat tumbuhan tersebut dan menamainya Kemuning.
Nah Dari contoh di atas kalian sudah tahu bukan? Bahwa cerita hikayat atau cerita rakyat contohnya seperti itu.
Tugas hari jumat, 04 Februari 2022
1. Sekarang coba carilah cerita hikayat dari berbagai sumber, kemudian salinlah hasil pencarian cerita hikayat ke buku tulis kalian.
2. Kemudian tuliskan berapa tokoh yang terlibat, dan jelaskan sifat tokohnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar